FAKTABUNGO.COM – Dusun Sari mulya, Kecamatan Jujuhan Ilir, yang dikenal lumbung padi nya kabupaten bungo diatas luas lahan cetak sawah mencapai 400 hektare lebih ditambah lagi lahan cetak sawah masyarakat Bukit Sari dan Kuamang,mencapai 300 hektare.
Namun demikian sudah masuk dua musim bahkan mau masuk ke tiga masa penggarapan lahan cetak sawah suplay air dari irigasi Batang Hari belum juga tersalurkan.
Padahal sudah di jadwalkan pada per tanggal 2 april 2021 ini sudah tersalurkan air ke lahan cetak sawah masyarakat ke tiga Dusun, Sari Mulya, Bukit Sari dan Kuamang Oleh petani.
Menunggu suplay air mengalir mencoba bercocok tanam kacang tanah,jagung,dan kacang kedelai ,Seperti yang di lakukan oleh pak Tejo selaku kelompok tani dirinya mencoba untuk bercocok tanam kacang tanah berikut.
Tejo Saat di wawancarai mengatakan, “Biasanya kami sudah masuk musim ke dua belum bisa untuk menggarap lahan sawah. Seharusnya bulan Maret 2021 kemarin sudah mengalir airnya, tetapi sekarang sudah masuk Bulan April belum juga air mengalir,”Kata Tejo.
Sekarang sudah mau masuk musim garap ke tiga, sudah satu tahun bagi petani tidak bisa garap lahan sawah, karena suplay air dari irigasi Batang Hari Dharmasraya belum juga siap pembangunan jadi petani jadi sengsara.
“Maka daripada lahan tidak diolah kami coba tanam kacang tanah daripada tidak diolah sama sekali dan juga persiapan stok pangan padi sudah menipis.”Ungkap Tejo.
Biasa nya tempat ini sebagai lumbung padi yang menghasilkan beras sekarang malah kami beli beras.
Hasil panen kacang tanah pun juga terkendala di pemasaran juga penjualan nya juga tidak seperti jagung.
“Kami mewakili petani berharap pada Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi agar meninjau ke kabupaten Dharmasraya agar bisa secepatnya air disalurkan ke sini, agar masyarakat bisa turun ke sawah”Cetus Tejo.
Sementara itu Yusmaizar selaku pegawai kantor penyuluh pertanian Kecamatan Jujuhan Ilir ketika di hubungi media ini mengatakan, betul saat ini masyarakat Bukit Sari, Sari Mulya dan juga Kuamang belum bisa garap lahan cetak sawah.
“Kami belum ada dapat surat dari pihak Dharmasraya kapan jadwal air akan disalurkan, belum ada kami dapat surat nya.,”Katanya.
Sebagian masyarakat petani banyak yang cocok tanam kacang tanah,jagung dan kacang kedelai untuk mengisi kekosongan lahan nya.
“Kami rutin memberikan penyuluhan pada petani,untuk pemasaran penjulan kacang tanah, memang petani mengalami kendala saat ini belum adanya partai besar yang beli hasil panen kacang tanah bag petani”Kata yusmaizar (azh).