FAKTA BUNGO – Satu pasien Rumah Sakit Permata hati atas nama Rika Fransiska (33) melahirkan di RS Permata Hati,Kelurahan Sungai Kerjan, Kecamatan Bungo Dani Kabupaten Bungo.
Dirinya melahirkan bayinya dengan cara operasi yang di tangani langsung oleh dr Husnul, (27/04/2022).
Yang lebih anehnya lagi Rika Fransiska pasien melahirkan di RS permata hati harus di operasi 2 kali oleh dokter yang menanganinya.
Dirinya di suruh operasi pada tanggal 27 dan tanggal 28 April 2022 hingga sampai saat ini kondisi pasien mengalami pendarahan berat, akibat operasi dua kali yang di lakukan oleh Dr.Husnul, pasien mengalami pendarahan berat.
Terlihat darahnya keluar terus oleh suami pasien dan keluarga dari pihak suami Rika Fransiska, suaminya langsung meminta surat rujuk ke M.Jamil Padang, Provinsi Sumatera Barat pada hari Jum’at kemarin tangg 26 Mei 2022.
Tera Zulfika selaku suami dari Rika Fransiska tidak terima apa yang di lakukan oleh Dokter yang menangani istrinya tersebut.
“Saya asli kecewa dengan dr.Husnul seharusnya istrinya di operasi satu kali saja tidak perlu dua kali, akibat operasi dua kali istrinya sampai di rujuk ke RS M.Jamil Padang dan mengalami pendarahan berat,Hingga saat ini darahnya terus keluar,”Ujar tera.
Lebih lanjut dirinya meminta pertanggungjawaban apa yang dilakukan oleh dr.Husnul terhadap istrinya, kalau tidak bertanggung jawab dirinya akan tuntut ke pihak rumah sakit melalui ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) di Jakarta.
“Saya tidak terima apa yang dilakukan oleh dr.Husnul kepada istri saya, istri saya bukan seorang boneka untuk menjadi bahan percobaan, saya meminta pertanggungjawaban dari dokternya langsung dan pihak rumah sakit Permata Hati, sehabis itu saya akan tuntut dirinya ke ketua IDI Pusat,”Kata Tera waktu di konfirmasi melalui via seluler, Sabtu sore (07/05/2022).
Untung saja istri dan anak saya selamat,”Katanya lagi.
Namun ketika di konfirmasi langsung oleh dr.Husnul melalui telp seluler, dirinya tidak menjawab apa yang di tanyakan langsung kepadanya melalui pesan WA.
Kejadian ini bukan sekali ini saja yang dilakukan oleh dr.Husnul, sebelumnya pernah juga dialami oleh warga sungai tembang pada tahun 2020 yang lalu hingga meninggal dunia.(Fikar)