FAKTABUNGO.COM-Sekretaris dewan pimpinan cabang partai golongan karya (Golkar) Kabupaten Bungo periode 2015-2020 Syarkoni Syam mundur dari kepengurusan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Pengunduran diri jabatan strategis di partai ini dilakukan di saat sesudahnya Musyawarah cabang (Muscab) di provinsi Jambi pada tanggal 22 Agustus 2020 yang lalu.
Syarkoni Syam merupakan mantan ketua DPRD Bungo II Periode dari tahun 2009 hingga 2019.
Saat di konfirmasi di Kantor DPC Golkar Syarkoni tidak menampik kabar pengunduran dirinya tersebut. Meskipun demikian, ia melontarkan sejumlah alasan mengapa dirinya hengkang dari partai Golkar.
Syarkoni Syam merupakan kader Partai Golkar sekaligus pengurus yang pada saat sekarang ini menjabat sebagai ketua harian hasil musda tanggal 22 Agustus 2020 yang lalu.
“Pada saat ini saya menyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar Kabupaten Bungo tanpa ada paksaan intimidasi dan hal-hal lain,”Ujarnya (04/09).
Mengingat pertama hasil musda Partai Golkar Kabupaten Bungo yang diadakan di provinsi Jambi pada tanggal 22 Agustus 2020 hasil formatur telah menyampaikan kepada DPD Partai Golkar Provinsi Jambi dalam struktur formatur bahwa saya dinyatakan sebagai sekretaris Partai Golkar periode 2020-2025.
“Namun kenyataannya pada kemarin sore SK telah dibagikan oleh DPD Golkar provinsi Jambi.,”Katanya.
Maka saya ditempatkan pada posisi ketua harian hal ini menyangkut beberapa waktu yang lalu bahwa rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh DPP Partai Golkar semasa periode 2015-2020 saya sebagai sekretaris dan rekomendasi itu telah dikeluarkan kepada H. Mashuri dan Pak H. Safrudin Dwi Aprianto.
“Karena menurut dia rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP itu kami sebagai sekretaris dan pengurus Partai Golkar yang lain merasa ada kejanggalan dan ini perlu di kaji ulang salah satunya untuk memperkecil masalah,”Ucap Syarkoni Syam.
Menyangkut rekomendasi tersebut sehingga pada saat pendaftaran nanti posisi saya sebagai sekretaris untuk diamankan menjadi ketua harian, ini yang sangat disayangkan mengapa saya mundur saya merasa Partai Golkar untuk provinsi tidak mengakomodir dari tim formatur yang sudah dibentuk.
Hal yang demikian lah membuat saya harus mengundurkan diri karena tidak sesuai lagi dengan hati nurani.
“Kami sebagai kader Partai Golkar mudah-mudahan Partai Golkar yang dipimpin oleh H Bambang Hermanto bisa lebih besar lagi dari pada saat sekarang ini, karena saya sudah merasa puas menghantar H. Bambang Hermanto sampai ke pucuk pimpinan Partai Golkar di Kabupaten Bungo sebagai ketua terpilih secara aklamasi pada Musda beberapa hari yang lalu,”Tandasnya.