FAKTABUNGO.COM-Debat publik pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bungo pada Sabtu malam (28/11/2020) berlangsung seru. Jual beli pertanyaan dan selaan antar kedua pasangan calon di dua sesi, yakni sesi keempat dan ke lima berlangsung panas.
Lebih khusus pada sesi saling bertanya di sesi ke lima dari enam sesi yang diberikan oleh pihak KPUD Bungo dalam debat. Calon wakil bupati nomor urut dua, Apri diberikan kesempatan bertanya kepada Paslon nomor urut 01, memberikan pertanyaan singkat terkait upaya yang dilakukan oleh paslon 01 jika terpilih jadi bupati dan wakil bupati Bungo dalam mengatasi Indeks Gini Ratio kabupaten pada 2019 yang masih cukup tinggi.
“Kita bersyukur, hari ini, dalam konteks Indeks Gini Ratio Bungo kita yakni 0,32. Oleh karena itu kita ingin bertanya kepada pasangan nomor urut 01, dalam konteks pembangunan ekonomi, apa kebijakan dan langkah yang ditawarkan oleh pasangan nomor 01 dalam kaitannya dengan Indeks Gini Ratio ?,” tanya cawabup Apri.
Pertanyaan itu langsung direspon oleh cawabup 01 Erick. “Terkait dengan pertanyaan itu, kalau saya rasa melihatnya dengan pertumbuhan ekonomi ini tidak singkron. Makanya kedepan kami ingin membenah biar jauh lebih baik lagi. Untuk menambah jawaban ini soal data kami silahkan bapak calon bupati tambahkan,” jawab Erick seraya meminta pasangannya menambah jawaban.
Ternyata jawaban yang disampaikan oleh Paslon 01 itu tidak berkaitan dengan pertanyaan yang disampaikan oleh paslon 02. Setelah mendapatkan kesempatan untuk menyanggah oleh moderator, Paslon 02 langsung menyatakan bahwa jawab tersebut sebenarnya tidak berkaitan dengan pertanyaan yang disampaikan.
“Baik, tadi sebenarnya yang kami tanyakan bukan soal pertumbuhan ekonomi, tetapi soal apa yang akan dilakukan terkait dengan angka Indeks Generasio di kabupaten Bungo,” sanggah cawabup Apri.
Setelah terjeda beberapa detik disaat waktu menjawab kembali diberikan oleh moderator debat, pasangan nomor urut 01 berusaha untuk menjawab meskipun jawaban tersebut juga tidak menyentuh pokok persoalan yang ditanyakan oleh pasangan Hamas-Apri.
Arti Indeks Gini Ratio sebenarnya sesuatu yang cukup sederhana, apalagi untuk seorang calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Untuk diketahui, Indeks Gini Ratio merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesenjangan pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah.
Indeks Gini atau koefisien Gini adalah ukuran statistik distribusi yang dikembangkan oleh ahli statistik Italia Corrado Gini pada tahun 1912. Indeks ini sering digunakan sebagai tolok ukur ketimpangan ekonomi, mengukur distribusi pendapatan atau, yang lebih jarang, distribusi kekayaan di antara suatu populasi.
Koefisien tersebut berkisar dari 0 (atau 0%) hingga 1 (atau 100%), dengan 0 berarti pemerataan sempurna dan 1 berarti ketimpangan sempurna. Nilai lebih dari 1 secara teori dimungkinkan karena pendapatan atau kekayaan negatif.(TMC)