FAKTABUNGO, Jambi – Rocky Chandra Anak kedua dari empat bersaudara, Rocky Candra memiliki kisah yang layak untuk dijadikan contoh untuk generasi milenial dan pria seusianya dalam menjalani kehidupan. Lahir di Lampung, 12 Mei 1987, dari pasangan Guspi Nursyam dan Armaiti,kehidupan Rocky Candra kecil jauh dari kata cukup apalagi mampu.
Berbanding terbalik dengan apa yang dia miliki hari ini, Rocky kecil harus rela berpisah dengan kedua orang tuanya untuk ikut paman dan bibinya ke Lampung, demi dapat mengenyam pendidikan untuk bekal masa depannya dalam menapaki hidup. Hal tersebut menjadi pilihannya demi meringankan beban orang tuanya yang berprofesi sebagai petani di daerah Kerinci.
Bukan lantas menjadi mudah Rocky dalam mengarungi kerasnya hidup. Meski paman dan bibinya turut membantu biaya pendidikannya, namun dia tidak tidak lantas menjadi seorang yang pemalas yang menerima begitu saja bantuan. Sejak merantau ke Lampung, bakat enterpreneur yang tidak gampang menyerah sudah tertanam dalam diri Rocky, mengorbankan waktu bermainnya pasca selesai sekolah untuk berjualan empek-empek yang dijajakan dari tempat ke tempat sudah ia lakukan sedari dia duduk di bangku Sekolah Dasar.
Dari jualan empek-empek. Di bangku SMP, Rocky melanjutkan minat usahanya dengan menjual berbagai macam hand craft dan membantu menjualkan alat musik gitar milik kenalannya. Dimasa pubertas, ketika teman-temannya menghabiskan waktu dengan bermain bersama, Rocky memilih menggadaikan masa remajanya untuk menjadi pelayan restoran hingga buruh bangunan. Semua yang ia lakukan tidak lebih hanya untuk membantu biaya pendidikan, biaya hidup sehari-harinya. Karena baginya, “Hidup bukan hanya tentang dirinya, tapi tentang membahagiakan dan membantu orang lain. Jika hari ini belum bisa membahagiakan orang lain, minimal kita tidak membuat susah dan menjadi beban bagi orang lain, bahkan keluarga sendiri,” itulah yang menjadi salah satu falsafah hidup dirinya.
Lepas dari masa sekolah, alih-alih melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, Rocky memilih melanjutkan hidupnya dengan kembali bekerja dan berusaha.
Rocky memilih untuk merantau sesuai dengan saran Ali bin Abu Thalib, “Merantaulah dari negerimu untuk mencari ketinggian dan berpergianlah, karena dalam safar (bepergian) ada lima keuntungan. 1). Menghilangkan keresahan. 2). Mencari penghidupan. 3) Menambah ilmu. 4) Memperbaiki adab. 5) Menambah sahabat. Jika ada yang mengatakan bahwa dalam safar terdapat kehinaan, bencana dan kesulitan, maka kematian bagi pemuda itu lebih baik dibandingkan dia tetap tinggal di negerinya.
Pekanbaru menjadi kota tujuan berikutnya untuk merantau. Berbagai macam usaha digeluti Rocky untuk terus dapat menyambung hidup, dari Buruh Angkut Sawit buruh angkut speaker organ, menjadi buruh di salah satu perusahaan kayu, bahkan pernah ia menjadi tukang parkir dan supir angkot di Bandar Lampung Ditahun 2007, Rocky sempat mencoba mendaftar menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari wilayah Lampung, hanya saja nasib mujur belum juga menyertainya. Beratnya kehidupan yang tak berujung sukses, membawa Rocky pergi ke tanah yang pernah membesarkannya, Tanah Pilih Pusako Betuah Kota Jambi. Tinggal dengan Kakak sepupunya,upaya Rocky dalam usaha mulai menampakan hasilnya, yaitu ketika ia berkecimpung dalam usaha sawit.
Berawal dari hanya buruh angkut Sawit, berkat kejujuran dan kegigihannya dalam bekerja Ia menemukan perusahaan yang mempercayakan delivery order (DO) sawitnya langsung tanpa perantara.
Kristalisasi keringat Rocky Candra hari ini mengingatkan kita kepada pepatah ‘Usaha tidak akan mengkhianati hasil’. Hingga hari ini, usaha yang dirintis dan dipimpin oleh si tukang empek-empek ini sudah memiliki enam perusahaan yang bukan hanya bergerak dibidang sawit, bisnisnya menggurita ke bidang advertising, Production House, dan pada tahun 2018 lalu ia ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT. Zebra Tbk sebagai pemilik saham mayoritas.
Kebahagian Rocky menjadi sempurna dan lengkap setelah memiliki pasangan hidup Beatrice Chelly Setiayu dan dua orang putra/i, Azka Khairi Tsabit dan Azqia Kirey Syahira.
Kesuksesan tidak membuat Rocky menjadi jumawa, tidak ingin ada orang lain bernasib sama sepertinya dulu, maka ia fokus kepada isu sosial. Rocky ingin pemuda – pemuda Jambi bisa sukses dan menjadi kebanggaan bagi semua orang. Ia meyakini tidak ada guna kesuksesan yang didapatkan jika tidak bermanfaat untuk orang lain, dan cara membagikan yang tepat adalah ikut berkecimpung dalam organisasi kepemudaan, karena dari wadah itulah diharapkan akan muncul para pemimpin-pemimpin masa depan.
Ia aktif di Pemuda Muhammadiyah, Paguyuban dan organisasi kepemudaaan lainnya. Dan pada akhirnya sedikit banyak berkat tangan dinginnya, sekarang sudah muncul pemuda-pemuda Jambi yang sudah menjadi pengusaha, ketua organisasi, dan bahkan lulus kuliah dengan predikat terbaik.
Disamping aktif di organisasi kepemudaan, Ia juga memutuskan untuk bergabung kedunia politik. Pilihannya jatuh kepada partai besutan Prabowo yakni Gerindra. Akhirnya pada tahun 2016, Rocky ditunjuk sebagai ketua Pengurus Daerah Tunas Indonesia Raya (PD Tidar) Provinsi Jambi, sayap dari partai Gerindra.
Pilihan ini ia lakukan karena politik menentukan segala hal di negara demokrasi, mulai dari harga cabe, ikan, pensil, buku, dan lain-lain merupakan produk politik, yang jika diatur oleh orang yang salah maka akan menjadi bencana besar bagi masyarakat.
Oleh karena itu di tahun 2018, Rocky Candra memutuskan untuk turut berkompetisi dalam Pemilihan Legislatif DPRD Provinsi Jambi, Dapil 1 Wilayah Kota Jambi, no urut 1 dari Partai Gerindra.
Niat baiknya untuk menjadi penyambung lidah masyarakat mendapat dukungan luas. Rocky Candra terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jambi dengan perolehan suara terbanyak. Perolehan suaranya di Pemilu 2019 di angka 13.089 dari total 70,53% Suara masuk berdasarkan C1.
Hari ini, Senin (7/10/19) penjual empek-empek ini dilantik menjadi wakil ketua DPRD Provinsi Jambi. Hal ini sesuai dengan surat yang ditanda tangani oleh Prabowo dan Sekjen Ahmad Muzani dengan nomor surat : 08-0271/Kpts/DPP-GERINDRA/2019 yang kemudian diteruskan dan disahkan oleh Kementerian Dalam Negeri RI.
Tidak pernah ada yang menyangka, Rocky Candra anak kampung, si tukang empek-empek ini yang dulu dihina dan dijauhi oleh orang kini menjadi penyambung lidah mereka di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi.
Pemegang suara terbanyak Kota Jambi ini mengajarkan kepada kita, tidak ada yang tidak mungkin selama kita bersungguh-sungguh, niatkan saja dengan tulus, Insya Allah kerja keras kita akan membuahkan hasil. Selamat Bekerja Bung Rocky!!!